Di Hoek, Barbershop 'Gaul' Pertama di Kemang

Di Hoek, Barbershop 'Gaul' Pertama di Kemang



Jakarta -
Bila Anda mengunjungi Kemang Selatan, Jakarta Selatan, alihkan pandangan Anda ke beberapa ruko yang berjajar. Pada sebuah ruko, terdapat tabung berwarna warna merah, putih dan biru yang merupakan icon dari barbershop.

Di atas tabung itu terdapat plang bertuliskan Di Hoek. Di Hoek bisa dibilang sebagai yang pertama ada di kawasan ini, dalam menawarkan layanan perawatan bagi pria. Depot ini sudah berdiri sejak 2006 lalu.

Pendirinya adalah Lia Dewi, Ridha Zaki, Aulia Muhammad dan Lolla Felicia. "Saya beserta rekan yang lain adalah anak-anak Design interior dan produk, kami mendisain dengan konsep yang modern didukung oleh latar belakang kita semua, mendesain sesuatu yang baru hip dan modern dengan konsep dasar daur ulang ada di dalamnya," jelas Lia Dewi.



Sementara, pencukur di sini bernama Wahyu, ia sudah menjadi bagian dari Di Hoek, sejak tempat ini dibuka. "Saya sudah ikut di sini sejak baru Di Hoek buka pada tahun 2006," jelasnya kepada detikHOT (02/07/2014).

Wahyu, 27 tahun, menjelaskan pada saat tempat ini masih baru berdiri, di kawasan Kemang, hampir belum ada tempat serupa yang menawarkan konsep seperti ini.

"Perbedaannya sih sangat drastis banget sejak 2010-an, bukan hanya tempat cukur yang semakin banyak, tapi model potongan rambutnya juga semakin beragam."

Wahyu menjelaskan di Di Hoek ini, pengunjungnya beragam dari mulai anak-anak muda, hingga para ekspat yang berdomisili di kawasan Kemang. Menanggapi permintaan dari klien yang rata-rata anak muda yang lebih banyak permintaan, ia lebih mengikuti semua gaya yang diminta pelanggannya, ini demi kepuasan para pengunjung.



"Sekarang model rambut yang sedang digandrungi itu seperti David Beckham, upper cut gitu, ditambah wax rambut," ujarnya.

Harga yang dipatok di Di Hoek berkisar Rp. 40 hingga Rp. 70 ribu, untuk potong rambut, pijat kepala maupung shaving. Meski harganya terbilang lumayan, Wahyu mengaku sudah ada banyak pelanggan tetap di tempat ini. "Per harinya enggak tentu yang datang, tapi sekitar 20 orang per hari sih ada."